Sistem
Distribusi
Adalah
sebuah sistem yang komponennya berada pada jaringan komputer. Komponen tersebut
saling berkomunikasi dan melakukan koordinasi hanya dengan pengiriman pesan
(message passing).
Sistem
terdistribusi merupakan kebalikan dari Sistem Operasi Prosesor Jamak. Pada
sistem tersebut, setiap prosesor memiliki memori lokal tersendiri. Kumpulan
prosesornya saling berinteraksi melalui saluran komunikasi seperti LAN dan WAN
menggunakan protokol standar seperti TCP/IP. Karena saling berkomunikasi,
kumpulan prosesor tersebut mampu saling berbagi beban kerja, data, serta sumber
daya lainnya.
Sistem
terdistribusi dapat dikatakan sebagai suatu keberadaan beberapa komputer yang
bersifat transparan dan secara normal, setiap sistem terdistribusi mengandalkan
layanan yang disediakan oleh jaringan komputer.
Dalam penggunaanya sistem
terdistribusi sangat diperlukan karena:
1.
-Performance : Sekumpulan prosesor dapat
menyediakan kinerja yang lebih tinggi daripada komputer yang terpusat
2.
–Distribution : Banyak
aplikasi yang terlibat, sehingga lebih baik jika dipisah dalam mesin yang
berbeda (contoh: aplikasi perbankan, komersial)
3.
-Reliability : Jika terjadi kerusakan pada
salah satu mesin, tidak akan mempengaruhi kinerja system secara keseluruhan
4.
-Incremental
Growth : Mesin
baru dapat ditambahkan jika kebutuhan proses meningkat
5.
-Sharing
Data/Resource
Resource adalah:
Segala hal yang dapat
digunakan bersama dalam jaringan komputer. Meliputi hardware (e.g.
disk, printer, scanner), juga software (berkas, basis data, obyek data). Communication : Menyediakan fasilitas
komunikasi antar manusia
Beberapa
contoh dari sistem terdistribusi yaitu :
1.
Internet,
merupakan suatu bentuk jaringan global yang menghubungkan komputer denga satu
sama lainnya, yang dapat berkomunikasi dengan media IP sebagai protokol.
Pengenalan
2.
Intranet
●
Jaringan yang teradministrasi secara lokal ● Biasanya proprietary ● Terhubung ke internet
(melalui firewall) ● Menyediakan layanan internal dan eksternal
3. Sistem terdistribusi
multimedia Biasanya digunakanpada infrastruktur internet
Fungsi
Sistem Operasi
Secara
garis besar Sistem Operasi mempunyai 2 tugas utama, yaitu sebagai :
a.
Pengelola Seluruh Sumber
Daya Pada Sistem Komputer (Resource Manager).
Yang
dimaksud dengan sumber daya pada sistem komputer adalah semua komponen yang memberikan fungsi (manfaat)
atau dengan pengertian lain adalah semua yang terdapat atau terhubung ke sistem
komputer yang dapat untuk memindahkan, menyimpan, dan memproses data, serta untuk mengendalikan
fungsi-fungsi tersebut.
Sumber daya pada sistem
komputer, antara lain :
1) Sumber daya fisik
Contoh
dari sumber daya fisik diantaranya keyboard, bar-code reader, mouse, joystick,
lightpen, track-ball, touchscreen, pointing devices, floppy disk drive,
hard-disk, tape drive, optical disk, CD ROM drive, CRT, LCD, printer, modem,
ethernet card, PCMCIA, RAM, cache memory, register, kamera, sound card, radio,
digitizer, scanner, plotter, dan sebagainya. Salah satu sasaran yang harus
dicapai sistem operasi adalah dapat memanfaatkan seluruh sumber daya agar dapat
digunakan secara efektif dan efisien mungkin.
2) Sumber daya abstrak
Terdiri dari :
Data,
misalnya :Semaphore untuk pengendalian sinkronisasi proses-proses, PCB (Process
Control Block) untuk mencatat dan mengendalikan proses, tabel segmen, tabel
page, i-node, FAT, file dan sebagainya. Program yang berupa kumpulan instruksi
yang dapat dijalankan oleh sistem komputer, yang dapat berupa utilitas dan
program aplikasi pengolahan data tertentu.
b.
Penyedia layanan
(extended/virtual machine)
Secara spesifik berfungsi :
– Memberi abstaksi
mesin tingkat tinggi yang lebih sederhana dan menyembunyikan kerumitan
perangkat keras. Sistem operasi menyediakan system call (API=Application Programming
Interface) yang berfungsi menghindarkan kompleksitas pemograman dengan memberi
sekumpulan instruksi yang mudah digunakan.
– Basis untuk
program lain. Program aplikasi dijalankan di atas sistem operasi yang bertujuan
untuk memanfaatkan dan mengendalikan sumber daya sistem komputer secara benar, efisien,
dan mudah dengan meminta layanan sistem operasi.
Komponen
Inti Sistem Operasi
Komponen sistem operasi
terdiri dari :
–
manajemen proses,
–
manajemen memori utama,
–
manajemen berkas,
–
manajemen sistem I/O,
–
manajemen penyimpanan sekunder,
– sistem
proteksi,
–
jaringan dan
–
Command-Interpreter System.
Manajemen Proses
Proses
adalah keadaan ketika sebuah program sedang di eksekusi. Sebuah proses membutuhkan
beberapa sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. sumber daya tersebut dapat berupa
CPU time, memori, berkas-berkas, dan perangkat-perangkat I/O. Sistem operasi
bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen proses
seperti:
– Pembuatan dan penghapusan
proses pengguna dan sistem proses.
– Menunda atau melanjutkan
proses.
– Menyediakan mekanisme
untuk proses sinkronisasi.
– Menyediakan mekanisme
untuk proses komunikasi.
– Menyediakan mekanisme
untuk penanganan deadlock.
Manajemen Memori Utama
Memori
utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar dari
word atau byte, yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan.
Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori Utama berfungsi
sebagai tempat penyimpanan yang akses datanya digunakan oleh CPU atau perangkat
I/O. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang sementara (volatile),
artinya data dapat hilang begitu sistem dimatikan.
Sistem operasi bertanggung
jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen memori seperti:
– Menjaga track dari memori
yang sedang digunakan dan siapa yang menggunakannya.
– Memilih program yang akan
di-load ke memori.
– Mengalokasikan dan
meng-dealokasikan ruang memori sesuai kebutuhan.
Manajemen Penyimpanan
Sekunder
Data
yang disimpan dalam memori utama bersifat sementara dan jumlahnya sangat kecil.
Oleh karena itu, untuk meyimpan keseluruhan data dan program komputer
dibutuhkan secondarystorage yang bersifat permanen dan mampu menampung banyak
data. Contoh dari secondarystorage adalah harddisk, disket, dll.
Sistem operasi
bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan diskmanagement
seperti: free-space management, alokasi penyimpanan, penjadualan disk.
Manajemen Sistem I/O
Sering
disebut device manager. Menyediakan “device driver” yang umum sehingga operasi I/O
dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup). Contoh: pengguna
menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada hard-disk, CD-ROM dan
floppy disk. Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O:
– Buffer: menampung
sementara data dari/ ke perangkat I/O.
– Spooling: melakukan
penjadualan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien (antrian dsb.).
– Menyediakan driver untuk
dapat melakukan operasi “rinci” untuk perangkat keras I/O tertentu.
Manajemen Berkas
Berkas
adalah kumpulan informasi yang berhubungan sesuai dengan tujuan pembuat berkas tersebut.
Berkas dapat mempunyai struktur yang bersifat hirarkis (direktori, volume,
dll.).
Sistem operasi
bertanggung-jawab:
– Pembuatan dan penghapusan
berkas.
– Pembuatan dan penghapusan
direktori.
– Mendukung manipulasi berkas
dan direktori.
– Memetakan berkas ke
secondary storage.
– Mem-backup berkas ke media
penyimpanan yang permanen (non-volatile).
Sistem Proteksi
Proteksi
mengacu pada mekanisme untuk mengontrol akses yang dilakukan oleh program, prosesor,
atau pengguna ke sistem sumber daya.
Mekanisme proteksi harus:
– membedakan antara
penggunaan yang sudah diberi izin dan yang belum.
– specify the controls to be
imposed.
– provide a means of
enforcement.
Jaringan
Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak berbagi memori atau
clock. Tiap prosesor mempunyai memori sendiri. Prosesor-prosesor tersebut
terhubung melalui jaringan komunikasi Sistem terdistribusi menyediakan akses pengguna
ke bermacam sumber-daya sistem.
– Increased data
availability.
– Enhanced reliability.
– Computation speed-up.
– Increased data
availability.
– Enhanced reliability.
Command-Interpreter System
Sistem
Operasi menunggu instruksi dari pengguna (command driven). Program yang membaca
instruksi dan mengartikan control statements umumnya disebut: control-card
interpreter, commandline interpreter, dan UNIX shell. Command-Interpreter
System sangat bervariasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi yang lain
dan disesuaikan dengan tujuan dan teknologi I/O devices yang ada. Contohnya: CLI,
Windows, Pen-based (touch), dan lain-lain.
Konsep
Kerja Proses dan Threads (Sistem Operasi)
A.
PROSES
Proses
adalah konsep pokok dari sistem operasi. Berbagai macam defnisi mengenai proses
telah dicetuskan. Secara sederhana, proses adalah sebuah program yang
dieksekusi. Proses merupakan unit kerja terkecil yang secara individu memiliki
sumber daya-sumber daya dan dijadwalkan sistem operasi. Sistem operasi
mengelola semua proses di sistem dan mengalokasikan sumber daya ke proses
sesuai kebutuhan.
Secara
informal; proses adalah program dalam eksekusi. Suatu proses adalah lebih dari
kode program, dimana kadang kala dikenal sebagai bagian tulisan. Proses juga
termasuk aktivitas yang sedang terjadi, sebagaimana digambarkan oleh nilai pada
program counter dan isi dari daftar prosesor/ processor's register. Suatu
proses umumnya juga termasuk process stack, yang berisikan data temporer
(seperti parameter metoda, address yang kembali, dan variabel lokal) dan sebuah
data section, yang berisikan variabel global.
Status
Proses
Proses yang dieksekusi
mempunyai lima status yang terdiri dari:
a. new: Pembentukan suatu proses
b. running:
Instruksi-instruksi yang sedang dieksekusi
c. waiting: Proses menunggu
untuk beberapa event yang terjadi
d. ready: Proses menunggu
untuk dialirkan ke pemroses (processor)
e. terminated: Proses telah
selesai dieksekusi
Process
Control Block (PCB)
·
Status
proses: status yang mungkin adalah new, ready, running, waiting, halted, dan
seterusnya.
·
Program
counter: suatu penghitung yang mengindikasikan alamat dari instruksi
selanjutnya yang akan dieksekusi untuk proses tersebut.
CPU
register: Register bervariasi dalam jumlah dan tipenya, tergantung pada
arsitektur komputer. Register tersebut termasuk accumulator, index register,
stack pointer,general-purposes register, ditambah informasi condition-code.
Bersama dengan program counter, keadaan/status informasi harus disimpan ketika
gangguan terjadi, untuk memungkinkan proses tersebut berjalan/bekerja dengan
benar.
Informasi
manajemen memori: Informasi ini dapat termasuk suatu informasi sebagai nilai
dari dasar dan batas register, tabel page/halaman, atau tabel segmen tergantung
pada sistem memori yang digunakan oleh sistem operasi.
Informasi
pencatatan: Informasi ini termasuk jumlah dari CPU dan waktu nyata yang
digunakan, batas waktu, jumlah account, jumlah job atau proses, dan banyak
lagi.
Informasi
status I/O: Informasi termasuk daftar dari perangkat I/O yang di gunakan pada
proses ini, suatu daftar berkas-berkas yang sedang diakses dan banyak lagi. PCB
hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi yang dapat bervariasi dari
proses yang satu dengan yang lain.
Gambar 2. Diagram PCB
B.
THREAD
Proses
merupakan sebuah program yang mengeksekusi thread tunggal. Kendali thread
tunggal ini hanya memungkinkan proses untuk menjalankan satu tugas pada satu
waktu. Banyak sistem operasi modern telah memiliki konsep yang dikembangkan
agar memungkinkan sebuah proses untuk mengeksekusi multi-threads. Misalnya user
melakukan pekerjaan secara bersamaan yaitu mengetik dan menjalankan pemeriksaan
ejaan didalam proses yang sama. Thread merupakan unit dasar dari penggunaan
CPU, yang terdiri dari Thread ID, program counter, register set, dan stack.
Sebuah threadberbagi code section, data section, dan sumber daya sistem operasi
dengan Thread lain yang dimiliki oleh proses yang sama. Thread juga sering
disebut lightweight process. Sebuah proses tradisional atau heavyweight process
mempunyai thread tunggal yang berfungsi sebagai pengendali. Perbedaannya ialah
proses dengan thread yang banyakmengerjakan lebih dari satu tugas pada satu
satuan waktu.
Pada
umumnya, perangkat lunak yang berjalan pada komputer modern dirancang secara
multithreading. Sebuah aplikasi biasanya diimplementasi sebagai proses yang
terpisah dengan beberapa thread yang berfungsi sebagai pengendali. Contohnya
sebuah web browser mempunyai thread untuk menampilkan gambar atau tulisan
sedangkan thread yang lain berfungsi sebagai penerima data dari network.
Terkadang
ada sebuah aplikasi yang perlu menjalankan beberapa tugas yang serupa. Sebagai
contohnya sebuah web server dapat mempunyai ratusan klien yang mengaksesnya
secara concurrent. Kalau web server berjalan sebagai proses yang hanya
mempunyai thread tunggal maka ia hanya dapat melayani satu klien pada pada satu
satuan waktu. Bila ada klien lain yang ingin mengajukan permintaan maka ia
harus menunggu sampai klien sebelumnya selesai dilayani. Solusinya adalah
dengan membuat web server menjadi multi-threading. Dengan ini maka sebuah web
server akan membuat thread yang akan mendengar permintaan klien, ketika
permintaan lain diajukan maka web server akan menciptakan thread lain yang akan
melayani permintaan tersebut [MDGR2006].
a.
Single thread dan multi thread
·
Single
thread: process hanya mengeksekusi satu thread saja pada satu waktu
·
Multi
thread: process dapat mengeksekusi sejumlah thread dalam satu waktu
b.
Model Multithreading
Dukungan
thread disediakan pada tingkat user yaitu user threads atau tingka kernel untuk
kernel threads. User Threads disediakan oleh kernel dan diatur tanpa dukungan
kernel, sedangkan kernel therads didukung dan diatur secara langusng oleh
sistem operasi. Hubungan antara user threads dan kernel threads terdiri dari
tiga model relasi, yaitu:
Model
Many to One: Model Many-to-One memetakan beberapa thread tingkatan pengguna ke
sebuah thread tingkatan kernel. Pengaturan thread dilakukan dalam ruang
pengguna, sehingga efisien. Hanya satu thread pengguna yang dapat mengakses
thread kernel pada satu saat. Jadi, multiple thread tidak dapat berjalan secara
paralel pada multiprocessor. Thread tingkat pengguna yang diimplementasi pada
sistem operasi yang tidak mendukung thread kernel menggunakan model
Many-to-One.
Gambar 4. Model Many to One
Model One to One: Model One-to-One memetakan setiap thread tingkatan pengguna ke thread kernel. Ia menyediakan lebih banyak concurrency dibandingkan model Many-to-One. Keuntungannya sama dengan keuntungan thread kernel. Kelemahannya model ini ialah setiap pembuatan thread pengguna memerlukan pembuatan thread kernel. Karena pembuatan thread dapat menurunkan kinerja dari sebuah aplikasi maka implmentasi dari model ini jumlah thread dibatasi oleh sistem. Contoh sistem operasi yang mendukung model One-to-One ialah Windows NT dan OS/2.
Gambar 5. Model One to One
Model Many To Many: Model ini me-multipleks banyak thread tingkatan pengguna ke thread kernel yang jumlahnya lebih sedikit atau sama dengan tingkatan pengguna. thread. Jumlah thread kernel spesifik untuk sebagian aplikasi atau sebagian mesin. Many-to-One model mengizinkan developer untuk membuat user thread sebanyak yang ia mau tetapi concurrency (berjalan bersama) tidak dapat diperoleh karena hanya satu thread yang dapat dijadwal oleh kernel pada suatu waktu. One-to-One menghasilkan concurrency yang lebih tetapi developer harus hati-hati untuk tidak menciptakan terlalu banyak thread dalam suatu aplikasi (dalam beberapa hal, developer hanya dapat membuat thread dalam jumlah yang terbatas). Model Many-to-Many tidak mengalami kelemahan dari dua model di atas. Developer dapat membuat user thread sebanyak yang diperlukan, dan kernel thread yang bersangkutan dapat bejalan secara paralel pada multiprocessor. Dan juga ketika suatu thread menjalankan blocking system call maka kernel dapat menjadwalkan thread lain untuk melakukan eksekusi. Contoh sistem operasi yang mendukung model ini adalah Solaris, IRIX, dan Digital UNIX.
File
Service
File service adalah suatu
perincian atau pelayanan dari file system yang ditawarkan pada komputer client.
Suatu file server adalah implementasi dari file service dan berjalan pada satu
atau lebih mesin. File itu sendiri berisi dari nama, data dan atribut file
seperti kepemilikan file, ukuran, waktu pembuatan file dan hak akses file. File
sistem merupakan mekanisme penyimpanan on-line serta untuk akses, baik data
maupun program yang berada dalam sistem operasi.
Karakteristik
dari File System
File
Sistem adalah bertanggung jawab untuk pengorganisasian, penyimpanan, pencarian
keterangan, penamaan, sharing atau pembagian dan protection atau perlindungan
dari file-file. File berisi dari dua bagian penting yaitu data dan atribut.
File sistem didesain untuk menyimpan dan mengatur banyak dan besar file dengan
fasilitas untuk membuat, memberi nama dan menghapus file. File system juga
bertanggung jawab untuk pengontrolan dari akses file, akses terbatas ke file
oleh user yang berhak dan tipe-tipe dari akses yang diminta.
– Operasi pada file (=data +
atribut)
·
Create
/ delete
·
Query
/ Modifikasi Atribut
·
Open
/ Close
·
Read
/ Write
·
Akses
Kontrol
– Organisasi penyimpanan
·
Struktur
direktori (hirarki, pathname)
·
Metadata
(pengaturan informasi file) : atribut file, informasi struktur direktori, dll
Atribut File
File adalah kumpulan
informasi berkait yang diberi nama dan direkam pada penyimpanan sekunder. Atribut
file terdir dari :
1.
Nama : Merupakan satu-satunya
informasi yang tetap dalam bentuk yang bisa dibaca oleh manusia (human readable
form)
2.
Type : Dibutuhkan untuk sistem
yang mendukung beberapa tipe berbeda
3.
Lokasi : Merupakan pointer atau
penunjuk ke device dan lokasi file pada device tersebut berada
4.
Ukuran
(Size) : Ukuran file pada saat itu,
baik dalam byte, huruf ataupun blok
5.
Proteksi : Informasi mengenai kontrol
akses, misalnya siapa saja yang boleh membaca, menulis dan mengeksekusi file
6.
Waktu,
tanggal dan identifikasi pengguna Informasi ini biasanya disimpan untuk :
– Pembuatan file
– Modifikasi terakhir yang
dilakukan pada file
– Penggunaan terakhir file
Struktur File System
– Modul direktori :
menghubungkan nama file dengan ID file
– Modul File : menghubungkan
ID dengan file tertentu
– Modul Akses Kontrol :
memeriksa permission utuk operasi yang diminta
– Modul Akses File : read /
write data file atau atribut
– Modul Blok : akses dan
alokasi blok disk
– Modul Perangkat : disk I/O
dan buffering
Komponen-komponen file
service adalah terdiri dari :
1.
File
Service, Pengoperasian dari masing-masing file.
2.
Directory
Service
3.
Management
atau pengaturan direktori
– Naming Service
– Location Independence :
– Location Independence :
– Hal yang umum untuk penamaan
file dan directori :
·
Mesin
+ nama path e.g / machine / path atau machine : path
·
Mounting
File sistem secara remote kedalam hirarki local file.
·
Single
name space yang sama pada semua mesin.
Interface
Service
Interface
service adalah metode standard komunikasi yang dapat dipakai oleh siapapun
tanpa membedakan vendornya. Interface Service merupakan titik point yang
konsumen gunakan untuk mengakses fungsionalitas yang diarahkan oleh aplikasi.
Interface Service biasanya menggunakan alamat jaringan, yang berarti bahwa ia
dapat di akses oleh konsumen lebih dari
beberapa macam komunikasi jarigan. Alamat jaringan dapat terkenal lokasinya atau ia dapat terkandung
dari direktori service seperti UDDI.
Sebuah
kunci aspek dari desain service interface untuk memisahkan implementasi yang
dibutuhkan untuk mengkomunikasikan dengan system lain dari aplikasi logika
bisnis. Interface Service menyediakan interface yang jauh lebih kasar sambil
menjaga semantik dan rincian lebih halus dari logika aplikasi. Hal ini juga memberikan
penghalang yang memungkinkan logika aplikasi dapat berubah tanpa mempengaruhi
interface konsumen.
Interface
Service mengimplementasikan kontrak antara konsumen dan penyedia. Kontrak ini
memungkinkan mereka untuk bertukar informasi bahkan jika mereka berada di
sistem yang berbeda. Interface Service bertanggung jawab untuk semua rincian
pelaksanaan yang dibutuhkan untuk melakukan komunikasi ini. Rincian tersebut
termasuk tetapi tidak terbatas pada:
a)
Network
protocol.
Interface Service harus
merangkum semua aspek dari network protocol yang digunakan untuk komunikasi
antara konsumen dan pelayanan. Sebagai contoh, anggaplah layanan terkena
konsumen melalui HTTP melalui jaringan TCP/IP. Anda dapat menerapkan Interface
Service sebagai komponen ASP.NET diterbitkan ke URL terkenal. KomponenASP.NET
menerima permintaan HTTP, ekstrak informasi yang dibutuhkan oleh layanan untuk
memproses permintaan tersebut, memanggil implementasi layanan, paket respon
layanan, dan mengirim respon kembali ke konsumen sebagai respon HTTP. Dari
perspektif layanan, satu-satunya komponen yang memahami HTTP adalah antarmuka
layanan. Pelaksanaan layanan memiliki kontrak sendiri dengan antarmuka layanan
dan seharusnya tidak memiliki ketergantungan pada spesifikasi teknologi yang
digunakan konsumen untuk berkomunikasi dengan antarmuka layanan.
b)
Data
formats.
Menerjemahkan Interface
Service konsumen antara format data dan format data yang mengharapkan layanan.
Sebagai contoh, konsumen eksternal untuk perusahaan dapat menyediakan data dan
mengharapkan data yg berada dalam format XML yang sesuai dengan skema standar
industri XML. Konsumen internal untuk perusahaan mungkin ingin menggunakan
format XML dioptimalkan untuk layanan tertentu. Interface Service bertanggung
jawab untuk mengubah dan pemetaan kedua format data dalam format yang dapat
menggunakan layanan ini. Pelaksanaan pelayanan tidak memiliki pengetahuan
tentang format data spesifik Interface Service mungkin gunakan untuk
berkomunikasi dengan konsumen.
c)
Security.
Interface Service harus
dipertimbangkan batas kepercayaan sendiri. Konsumen yang berbeda mungkin
memiliki persyaratan keamanan yang berbeda, jadi terserah untuk Interface
Service untuk melaksanakan konsumen spesifik persyaratan. Misalnya, konsumen
eksternal untuk perusahaan umumnya akan memiliki persyaratan keamanan yang
lebih ketat daripada konsumen internal untuk perusahaan. Konsumen eksternal
mungkin memiliki persyaratan otentikasi kuat dan hanya dapat diberi kewenangan
untuk melakukan subset yang sangat terbatas dari operasi yang berwenang untuk
konsumen internal. Konsumen internal dapat dipercaya secara implisit untuk
kebanyakan operasi dan hanya membutuhkan otorisasi untuk operasi yang paling
sensitif.
d)
Service
level agreements.
Interface Service memiliki
peran signifikan dalam memastikan bahwa pelayanan memenuhi komitmen tingkat
layanan untuk satu set khusus konsumen. Interface Service dapat
mengimplementasikan caching untuk meningkatkan waktu respon dan mengurangi
konsumsi bandwidth. Beberapa contoh dari Interface Service dapat digunakan di
satu set beban-seimbang node pengolahan untuk mencapai skalabilitas,
ketersediaan, dan kesalahan-toleransi persyaratan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar